Jenis Kayu Kelas 2 yang Berdasarkan Tingkat Kekuatannya

Jenis-jenis Kayu Kelas 2

Kayu Kelas 2 – Sebagaimana yang sudah diketahui bahwa kayu merupakan salah satu material yang memiliki segudang manfaat untuk kebutuhan manusia. Ya, mulai dari bidang konstruksi, mebel, furniture, kerajinan tangan, dan masih banyak lagi.

Pastinya setiap jenis kayu mempunyai spesifikasi yang berbeda-beda. Namun, umumnya spesifikasi kayu akan dinilai dari tingkat keawetan serta kekuatannya.

Setelah diketahui tingkat keawetan dan kekuatannya, maka setiap kayu akan dibedakan lagi kedalam beberapa kelas berbeda, yakni kayu kelas 1, kelas 2, kelas 3, kelas 4, dan kelas 5. Semakin kecil angka kelasnya, itu artinya kualitas dari kayu tersebut semakin bagus.

Nah, secara kebetulan juga pada kesempatan kali ini akan membahas seputar jenis-jenis kayu kelas 2 yang berdasarkan tingkat kekuatannya. Maka dari itu, simaklah baik-baik ulasannya di bawah ini.

Jenis Kayu Kelas 2

1. Kayu Bungur

jenis kayu bungur

Sebenarnya nama Kayu Bungur memang belum terlalu familiar dikalangan masyarakat. Menurut informasi yang didapat, habitat pohon Kayu Bungur berasal di Kawasan Sumatera yang mana tingkat kekuatannya termasuk kedalam kelas 2.

Adapun mengenai ciri khas dari Kayu Bungur, yakni tekstur permukaannya yang cukup halus dan agak licin saat diraba dengan tangan. Tak cuma itu, Kayu Bungur juga kerap tampil dengan warna cokelat muda dan cokelat tua.

Soal manfaatnya, Kayu Bungur sering diandalkan untuk menunjang berbagai kebutuhan konstruksi, seperti tiang pondasi, lantai, kaso-kaso, reng, dan lain sebagainya.

Baca Juga : Apa Itu Reng Kayu? Dan Untuk Apa Fungsinya

2. Kayu Akasia

jenis kayu akasia

Apabila kayu bungur berasal dari Kawasan Sumatera, maka habitat pohon Kayu Akasia ini berasal di daerah Yogyakarta. Namun, Kayu Akasia memiliki karakteristik yang lebih unik dibanding jenis kayu pada umumnya lho. Itu sebabnya, mengapa jenis kayu yang satu ini selalu menjadi pilihan utama untuk dijadikan bahan baku pembuatan perabotan rumah tangga, produk mebel, furniture, hingga kertas.

3. Kayu Sungkai

Kayu sungkai memiliki beragam nama yang sesuai dengan daerah asalnya, seperti kayu jati sabrang, ki sabrang, kurus, sekai, dan lain sebagainya. Biasanya pohon kayu sungkai dapat tumbuh dengan ketinggian berkisar 20 – 30 meter, sedangkan ukuran diameternya mencapai 60 cm.

Jenis jenis Kayu Kelas 2 1

Dalam industry perkayuan, kayu sungkai ini diklaim mampu menahan berat yang cukup baik. Mengenai berat jenisnya, kayu sungkai memiliki berat sekitar 550 – 650 kg/m3 dan tingkat kelenturannya yang mencapai 400 – 900 kg/m3, sementara untuk tingkat kekuatannya berkisar 300 – 650 kg/m3.

Adapun mengenai tampilan fisiknya, yang mana bagian tengah kayu sungkai ini mengusung warna cokelat muda, sedangkan bagian pinggirannya tampil dengan warna yang lebih terang. Namun, tekstur kayu sungkai tergolong cukup kasar meskipun sudah di amplas. Lantas, kayu sungkai dimanfaatkan untuk apa saja..???

Baca Selengkapnya : Bahas Tuntas Seputar Kayu Sungkai

4. kayu Sonokeling

kayu Sonokeling

Ini dia salah satu jenis kayu yang memang mudah untuk dikenali dari tampilan fisiknya. Bagaimana tidak? Sebab tampilan fisik kayu sonokeling ini mengusung warna hitam yang dominan, serta dipercantik oleh guratan berwarna kuning hingga cokelat kekuningan.

Nah, karena perpaduan warna tersebutlah yang membuat kayu sonokeling memiliki tampilan eksotik, unik, dan menarik. Dinilai dari spesifikasinya, tingkat keawetan kayu sonokeling termasuk kedalam kelas 1 sedangkan tingkat kekuatannya dikategorikan kedalam kelas 2.

Baca Juga : Mengintip Keunikan Kayu Hitam Khas Kalimantan

5. Kayu Meranti

Sebenarnya kayu meranti terdiri dari tiga jenis berbeda, yakni kayu meranti merah, kayu meranti putih, dan kayu meranti kuning. Namun, jenis kayu meranti merah mempunyai daya tahan yang lebih ketimbang meranti putih maupun meranti kuning.

Kayu Meranti

Pasalnya, kayu meranti merah sudah terbukti tahan terhadap berbagai permasalahan, seperti serangan rayap, perubahan cuaca, hingga guyuran air. Tingkat kekuatan jenis kayu meranti merah termasuk kedalam golongan kelas II – IV, sehingga daya tahannya mampu mencapai 11 tahun.

Dinilai dari tingkat keawetannya, kayu meranti merah termasuk ke dalam kelas III – IV yang dapat bertahan hingga 10 tahun. Adapun proses pengawetan kayu meranti yang biasanya menggunakan campuran minyak diesel dan kreosot.

6. Kayu Jati

Bagian teras kayu jati tampil dengan warna emas gelap, sedangkan bagian gubalnya mengusung warna krem atau bahkan putih kecoklatan. Soal tingkat keawetannya, kayu jati termasuk kedalam kategori kelas I.

Jenis jenis Kayu Kelas 2 2

Bukan hanya itu, kayu jati juga memiliki kandungan minyak pelumas yang berperan sebagai pelindung dari serangan rayap. Mengingat akan hal itu, maka tak heran juga jika kayu jati tidak mudah ditembus oleh rayap, tidak mudah mengalami pelapukan, hingga tahan terhadap air.

Akan tetapi, tidak semua tipe kayu jati menawarkan kualitas yang sama. Pasalnya, kayu jati akan dibedakan lagi kedalam beberapa kelas berbeda, yakni grade A, grade B, dan grade C. Sesuai dengan urutan kelasnya, dimana jati grade A memiliki kualitas yang lebih bagus ketimbang grade B dan grade C.

Artikel Serupa : Produk Parket Kayu Jati Kualitas Premium

Nah, itulah deretan jenis kayu kelas 2 yang dinilai dari tingkat kekuatannya.

Scroll to Top