Mengenal Jenis-jenis Tikar Anyaman Untuk Lantai

Tikar Anyaman

Jenis tikar lantai rumah – Di era modernisasi yang semakin tak terbendung, banyak barang-barang tradisional yang sudah mulai dilupakan oleh masyarakat. Ya, salah satunya adalah tikar.

Pada awal kemunculannya, tikar kerap digunakan sebagai alas duduk maupun alas tempat tidur. Bahkan, tikar juga sering diaplikasikan di area ruang tengah untuk mempercantik tampilan interior rumah.

Tak seperti karpet, biasanya tikar terbuat dari serat akar tanaman yang diolah dengan cara di anyam secara manual menggunakan tangan.

Itu sebabnya, mengapa tikar memiliki tekstur permukaan yang cenderung kasar dengan motif khas. Selain di Indonesia, tikar juga cukup terkenal di beberapa negara Asia lainnya.

Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya lagi mengenai jenis-jenis tikar anyaman, yuk kita simak saja langsung ulasannya di bawah ini.

5 Jenis Tikar Anyaman Tradisional

1. Tikar Samak

Tikar Samak

Kabarnya, Tikar Samak terbuat dari ratusan jerami kering yang dianyam dengan pola tertentu. Akan tetapi, banyaknya jumlah jerami kering yang dibutuhkan tergantung dari ukuran samak yang dipesan.

Semakin lebar ukuran tikar yang dibuat, maka akan semakin banyak pula jumlah jerami kering yang dibutuhkan.

Namun sayang, kini popularitas Tikar Samak sudah mulai tergantikan oleh karpet modern karena harganya yang lebih murah.

Adapun mengenai jenis tikar samak yang berasal dari tataran Sunda.

Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Rumah Adat Sunda

2. Korai Paai

Jika dilihat dari tampilan fisiknya, sekilas Korai Paai ini memang mirip dengan jenis tikar samak. Ya, hanya saja Korai Paai bukan berasal dari Indonesia.

Menurut informasi yang didapat, Korai Paai merupakan salah satu jenis tikar tradisional yang berasal dari kawasan Tamil Nadu, India Selatan.

korai Paai

Material Korai Paai terbuat dari tanaman cyperus pangorei, yang mana serat tanaman tersebut mempunyai tekstur lentur dan halus sehingga Korai Paai dapat memberikan rasa nyaman ketika diduduki.

Untuk membuat tampilannya lebih menarik, biasanya Korai Paai akan dicelupkan kedalam larutan pewarna alami.

Adapun mengenai varian warna yang tersedia mulai dari merah, hijau, ungu, dan masih banyak lagi. Dari segi harga, Korai Paai ini memang memiliki nilai jual yang cukup fantastis.

Hal itu bukan tanpa alasan, karena proses pembuatan Korai Paai yang tergolong sangat lama lho.

3. Lampit Rotan

Jika tikar samak berasal dari Jawa Barat, maka jenis tikar Lampit Rotan ini berasal dari Pulau Kalimantan. Sesuai dengan julukannya, tikar khas Kalimantan ini terbuat dari bahan serat batang rotan.

 Lampit Rotan

Proses pembuatan Lampit Rotan ini diolah dengan cara menjalin setiap batang rotan menggunakan tangan. Itu sebabnya, mengapa kerajinan tersebut cukup populer karena karakter rotannya yang dapat beradaptasi dengan udara.

Ketika udara sedang dingin, maka kamu akan merasakan sensasi hangat saat duduk diatas Lampit Rotan. Begitu pun disaat cuaca sedang panas, yang mana Lampit Rotan dapat memberikan efek sejuk.

Dikarenakan keunggulannya itu, maka wajar saja jika Lampit Rotan menawarkan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan karpet kain.

Baca juga: Review Jenis-jenis Rubber Flooring (Lantai Karet) Beserta Keunggulannya

4. Tatami

Tatami ini merupakan salah satu jenis tikar tradisional asal Jepang yang bahannya terbuat dari jerami kering.

Tak seperti samak, proses pembuatan tikar Tatami haruslah di tenun dan bukan dianyam. Lalu pada bagian ujungnya terdapat kain yang menempel sebagai penutup, sehingga membuat tampilannya tampak lebih rapi.

Tatami

Sebelum adanya karpet, dulu Tatami adalah jenis furniture yang sangat mewah di Jepang lho. Bagaimana tidak? Sebab hanya golongan ke atas saja yang mampu membeli Tatami.

Memasuki abad ke-17, penggunaan Tatami mulai populer untuk semua kalangan. Sampai saat ini, Tatami masih tetap eksis dan menjadi salah satu aksesoris khas Jepang.

Akan tetapi, kebanyakan Tatami yang sekarang terbuat dari bahan sintetis dan dibuat dengan menggunakan mesin canggih.

5. Tikar Bambu

Tikar Bambu

Selanjutnya ada Tikar Bambu yang berasal dari China. Pada umumnya, Tikar Bambu kerap di jumpai di kuil-kuil Budha maupun rumah tradisional China.

Dari namanya saja sudah sangat jelas, dimana jenis tikar ini terbuat dari bahan bambu yang terikat secara rapi sehingga menjadi satu kesatuan.

Guna menjaga tampilannya yang natural, maka Tikar Bambu tidak akan diberi pewarna apapun pada permukaannya.

Itu sebabnya, mengapa warna Tikar Bambu akan berubah seiring dengan berjalannya waktu. Semakin lama usia penggunaannya, maka warna bambunya akan semakin coklat.

Baca juga: Harga Besek Bambu Desain Unik dan Mewah

Itu dia penjelasan singkat mengenai beberapa jenis tikar anyaman tradisional. Dengan menggunakan tikar tersebut, tentu saja akan membawamu ke kehidupan di masa lampau.

Scroll to Top