Yuk, Kita Kenali Berbagai Model Desain Atap Rumah

Jenis Desain Atap Rumah

Jenis desain atap rumah – Secara fungsi, keberadaan atap berperan sebagai pelindung bagi penghuni rumah dari pengaruh cuaca, seperti paparan sinar matahari, air hujan, angin, dan sebagainya.

Disisi lain, atap juga memiliki peran penting terhadap nilai estetika pada bangunan rumah itu sendiri.

Namun, hal tersebut tergantung pada model atau desain atap yang digunakan. Ya, sebab masing-masing desain atap menghadirkan ciri khas tersendiri.

Nah, secara kebetulan juga pada ulasan kali ini akan membahas berbagai model desain atap rumah.

Tanpa banyak panjang lebar lagi, yuk simak langsung ulasannya berikut:

5 Model Desain Atap dan Karakteristiknya

1. Desain Atap Mansard

Bagi kamu yang menyukai desain bangunan rumah khas Eropa, maka model Atap Mansard merupakan pilihan paling tepat.

Desain Atap Mansard atau yang sering disebut dengan istilah “atap Perancis” mempunyai dua kemiringan pada setiap sisinya.

Desain Atap Mansard

Dibagian bawah atapnya dibuat lebih curam, sedangkan bagian atasnya cenderung lebih landai.

Desain tersebut memang dirancang khusus agar bisa dimanfaatkan sebagai ruang tambahan, seperti kamar tidur maupun ruang kerja.

Desain Atap Mansard mampu menciptakan kesan mewah dan elegan, yang tentunya cocok diaplikasikan pada bangunan bergaya klasik.

Untuk membuat Desain Atap Mansard, maka kamu harus menyiapkan biaya konstruksi yang lebih besar.

Disisi lain, Desain Atap Mansard juga membutuhkan perawatan yang intens karena sudutnya yang curam bisa memicu terjadinya penumpukan kotoran dan puing-puing.

Baca juga: Referensi Desain Rumah Kayu Terbaik

2. Dome Roof (Desain Atap Kubah)

Ciri khas dari Desain Atap Dome ini terdapat pada tampilannya yang melengkung dengan bentuk setengah bola.

Dome Roof (Desain Atap Kubah)

Desain Atap dome kerap ditemui pada berbagai jenis bangunan seperti Masjid, museum, dan lain sebagainya.

Mengingat tampilan bentuknya yang melengkung, tentu saja Desain Atap dome ini terkesan lebih unik dan megah.

Bukan hanya itu, Desain Atap dome juga sangat efektif dalam mengalirkan air hujan untuk mengurangi masalah kebocoran.

Dikarenakan desainnya yang lebih kompleks, maka tak heran jika proses pembuatan Desain Atap dome bisa memakan biaya yang lebih mahal.

3. Skilion Roof (Desain Atap Slope)

Biasanya desain Skilion Roof terdapat satu sisi miring yang terhubung ke bagian dinding dengan tingkat kemiringan yang curam.

Skilion Roof (Desain Atap Slope)

Sehingga desain atap ini dapat memberikan kesan yang lebih modern dan minimalis, sekaligus mempermudah ventilasi alami dan pencahayaan dari jendela yang berada di dinding maupun atap.

Namun, tingkat kemiringannya yang curam berpotensi terjadi masalah struktural apabila tidak didukung dengan baik.

Tak Cuma itu, Desain Skilion Roof juga tidak cocok diaplikasikan pada rumah yang memiliki banyak ruang dibagian bawah atapnya.

Baca juga: Macam-macam Jenis Bahan Rangka Atap

4. Desain Atap Pelana

Memang tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa desain atap pelana merupakan yang paling umum diaplikasikan pada hunian.

Ciri khas dari desain Atap Pelana terdapat pada kemiringannya yang cukup tajam, sehingga air hujan bisa mengalir dengan mudah.

 Desain Atap Pelana

Bahkan, desainnya yang miring juga berfungsi sebagai ventilasi alami sekaligus dapat mengurangi suhu panas diarea loteng.

Dari segi biaya konstruksi, Atap Pelana relatif lebih murah karena desainnya yang simple.

Meski demikan, desain Atap Pelana dapat memberikan kesan klasik sehingga cocok untuk berbagai gaya arsitektur bangunan.

Akan tetapi, salah satu kekurangan dari desain Atap Pelana ini adalah berpotensi terbawa angin kencang.

Selain itu, ruang di bagian bawahnya tidak dapat dimanfaatkan sepenuhnya karena tergantung pada tingkat kemiringan serta struktur atap.

5. Flat Roof (Desain Atap Datar)

Jenis desain atap rumah berikutnya yang menarik untuk dibahas, yakni flat roof. Meski dinamai atap flat alias datar, ternyata desain atap ini tidak sepenuhnya rata.

Flat Roof (Desain Atap Datar)

Umumnya, desain Atap flat memiliki tingkat kemiringan kurang dari 10 derajat untuk memastikan drainase air.

Desain Atap flat sangat ideal diaplikasikan pada bangunan rumah yang bergaya modern, karena tampilannya yang cenderung rapi dan bersih.

Selain itu, proses pemasangan Atap flat juga relatif mudah sehingga dapat menekan biaya konstruksi.

Namun, desain Atap flat membutuhkan sistem drainase yang memadai guna mencegah terjadinya genangan air yang bisa menyebabkan kebocoran dan kerusakan.

Bukan hanya itu, Atap flat juga memerlukan perhatian khusus dalam hal insulasi guna mencegah adanya masalah termal.

Baca juga: Ini Dia Kelebihan & Kekurangan Genteng Sirap Kayu

Seperti itulah berbagai macam model desain atap yang bisa kamu aplikasikan pada hunian.

Dari kelima desain atap tersebut, desain manakah yang menurutmu paling bagus?

Scroll to Top