Begini Cara Bercocok Tanam Hidroponik yang Mudah Bagi Pemula

cara bercocok tanam hidroponik

Sudah bukan rahasia lagi, bahwa cara bercocok tanam hidroponik merupakan metode penanaman tanaman tanpa membutuhkan media tumbuh dari tanah. Scara harfiah, istilah hidroponik itu sendiri berarti penanaman dalam air yang mengandung campuran hara.

Saat ini metode menanam secara hidroponik sedang banyak digandrungi oleh masyarakat, entah itu yang dipedasaan maupun perkotaan. Ya terang saja demikian, sebab hidroponik memang terkenal dengan kemudahannya dalam menanam berbagai macam sayuran.

Bahkan, orang awam atau pemula sekalipun tidak akan terlalu mengalami kesulitan lho. Nah, secara kebetulan juga pada kesempatan kali ini akan membahas seputar cara mudah bercocok tanam hidroponik bagi para pemula.

Tanpa banyak panjang lebar lagi, mending kita simak saja langsung ulasannya di bawah ini.

Sistem Bercocok Tanam Hidroponik Untuk Pemula

1. Hidroponik Sistem NFT

cara membuat Hidroponik Sistem NFT

Hidroponik Sistem NFT (Nutrient Film Technique) ini kerap digunakan oleh para pelaku industri dan rumahan. Menurut informasi yang di dapat, pengembangan Hidroponik Sistem NFT tersebut telah berlangsung sejak tahun 1960an oleh Dr. A.J Cooper di sebuah penelitian di Inggris.

Teknik bercocok tanam hidroponik yang satu ini mengandalkan air sebagai media penopang dengan pengaturan sirkulasi oksigen, dan juga pemberian nutrisi yang optimal. Lalu, bagaimana cara pengerjaannya?

Adapun mengenai beberapa tahap yang harus kamu lakukan seperti berikut :

  • Sediakan beberapa pipa paralon atau talang, dan pompa
  • Setelah itu buat lobang pada pipa tersebut, yang mana panjang dengan jarak antar lubangnya harus sama
  • Jika sudah demikian, silahkan susun pipa atau talang tadi untuk dijadikan media menanam tanaman
  • Kemudian siapkan penapung pada ujung pipanya yang lebih rendah
  • Tahap berikutnya, pasang pompa untuk mengalirkan air bernutrisi sehingga alirannya lebih maksimal.

Teknik NFT ini bertujuan agar tanaman bisa tumbuh pada bagian lapisan nutrisi yang tidak dalam, serta dapat menjaga sirkulasi sehingga tanamannya mendapatkan nutrisi, oksigen, dan air yang memadai.

Bahkan yang lebih menariknya lagi, Hidroponik Sistem NFT tersebut bisa diterapkan untuk semua jenis sayuran hijau, seperti bayam, kangkung, dan lain sebagainya.

2. Hidroponik Sistem Wick

cara membuat Hidroponik Sistem Wick

Selain metode NFC, Hidroponik Sistem Wick juga sangatlah cocok bagi kamu yang pemula. Umumnya Hidroponik Sistem Wick ini berlaku untuk jenis-jenis tanaman yang berukuran kecil saja, seperti kangkung, sawi, dan sebagainya.

Hal itu bukan tanpa alasan, karena tanaman yang berukuran lebih kecil tidak terlalu membutuhkan banyak air. Akan tetapi, Hidroponik Sistem Wick mengharuskan kamu untuk selalu mengganti larutan nutrisi di bagian bawahnya.

Tak berbeda jauh dengan tanaman pada umumnya, yang mana Hidroponik Sistem Wick juga harus disiram secara rutin dan teratur.

Sebelum membahas ke cara pengerjaannya, ada beberapa peralatan yang harus disiapkan seperti botol air mineral, gunting atau cutter, sumbu kompor atau kain flannel, paku, dan air.

Untuk cara pengerjaannya seperti berikut :

  • Silahkan potong botol bekas tersebut menjadi dua bagian
  • Kemudian lubangi botolnya dengan menggunakan paku yang dipanaskan, lalu tusuk bagian tutupnya
  • Gabungkan kedua bagian botol dengan membalikan bagian moncong (tutup botol) menghadap ke bawah
  • Setelah itu, pasang sumbu kompor atau kain flannel pada lubang di bagian tutup botol tadi
  • Pastikan juga bahwa sumbunya bisa mengaliri air nutrisi terserap dengan sempurna
  • Tahap berikutnya, tanam bibit tanaman di bagian atas botol dengan tanah secukupnya
  • Lalu isi bagian bawah botol dengan air nutrisi, dan pastikan jarak bibit yang ditanam lebih dekat dengan dasar botol plastic, agar ia mendapatkan nutrisi secara penuh.

Keunggulan Bercocok Tanam Hidroponik

1. Hasil Panen yang Maksimal

Keunggulan Bercocok Tanam Hidroponik - hasil panen yang maksimal

Keunggulan pertama dari bercocok tanam hidroponik yang harus kamu ketahui, yakni hasil panen yang maksimal. Mengapa bisa demikian?

Pasalnya, hal tersebut dikarenakan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman langsung tersedia di media tanamnya. Tentu saja hal ini akan memberikan keuntungan tersendiri ketimbang kamu menggunakan metode tanam biasa.

Baca Juga : 8 Jenis Tanaman Dengan Bentuk Paling Aneh di Dunia

2. Lebih Hemat Air

Keunggulan Bercocok Tanam Hidroponik - lebih hemat air

Pada dasarnya, budidaya tanaman hidroponik cenderung memiliki sistem yang tertutup dan rapi. Sehingga tak heran, jika air sebagai media tanamnya tidak akan mudah menguap oleh cahaya matahari (evaporasi).

Lain lagi ceritanya dengan pertanian konvensional, dimana air yang diberikan ke tanaman akan lebih banyak menguap dibandingkan dengan air yang dimanfaatkan oleh akar tanaman.

3. Tingkat Pertumbuhan yang Lebih Cepat

Keunggulan Bercocok Tanam Hidroponik - pertumbuhan lebih cepat

Ini dia salah satu keunggulan dari bercocok tanam hidroponik yang tidak dimiliki oleh metode tanam konvensional. Ya, sistem hidroponik sudah terbukti mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman lebih cepat sekitar 30 – 50 %, dibanding dengan teknik pertanian konvensional.

Dengan demikian, maka tak heran juga jika bercocok tanam hidroponik mulai banyak diminati oleh masyarakat luas. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh ketersediaan nutrisi dalam wujud larutan, sehingga membuatnya lebih mudah dimanfaatkan oleh tumbuhan.

Bukan hanya itu, bahkan sistem hidroponik pun bisa menyediakan kebutuhan nutrisi tanaman secara terus menerus lho. Hasilnya, tanaman dapat tumbuh 30 – 50 % lebih cepat dari biasanya.

Artikel menarik lainnya : 7 Jenis Tanaman Hias yang Dapat Hidup di Dalam Botol Kaca

4. Tidak Akan Ada Nutrisi yang Terbuang

Keunggulan Bercocok Tanam Hidroponik - tidak ada nutrisi yang terbuang

Seperti yang sudah disebutkan pada ulasan diatas tadi, bahwa sistem hidroponik merupakan sistem yang tertutup dan rapi. Tentu saja hal itu tidak akan ada larutan nutrisi yang terbuang secara percuma. Ya, air dalam sistem hidroponik bisa terus dimanfaatkan.

Apabila keadaannya sudah terlalu jenuh, maka dapat dilakukan penyaringan ulang sehingga bisa lebih menghemat air.

5. Penggunaan Pestisida Bisa Lebih Ditekan Lagi

Keunggulan Bercocok Tanam Hidroponik - bisa menekan penggunaan pestisida

Ketika lingkungan bersih bisa menekan pertumbuhan dan serangan hama penyakit, maka akan berdampak pada minimnya penggunaan pestisida. Tentu saja hal tersebut bisa menghasilkan sebuah produk sayuran yang jauh lebih sehat dan higienis, karena terbebas dari pestisida.

6. Proses Pengerjaan yang Mudah dan Efisien

Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa pertanian konvensional membutuhkan banyak para tenaga kerja. Namun, hal itu tidak berlaku bagi sistem hidroponik. Pasalnya, sistem pertanian hidroponik lebih rapi dan ter-struktur sehingga proses pengerjaannya lebih efisien.

Baca juga : 6 Jenis Bunga-bungaan yang Bisa Dimakan

7. Potensi Serangan Hama dan Penyakit yang Lebih Sedikit

Dalam budidaya tanaman hidroponik, lingkungan tumbuh tentunya akan menjadi bersih dan terjaga. Sehingga, hal tersebut dapat berpengaruh dalam menekan tingkat pertumbuhan dan serangan hama penyakit pada tanaman.

Dengan minimnya potensi serangan hama dan penyakit tanaman, tentu saja tanaman yang dihasilkan akan lebih berkualitas saat panen tiba.

8.  Tidak Membutuhkan Media Tanah

Keunggulan berikutnya dari bercocok tanam hidroponik yang harus kalian ketahui, yakni tidak membutuhkan media tanah. Dengan kata lain, bercocok tanam dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.

Itu sebabnya, mengapa kegiatan bercocok tanam hidroponik mulai banyak digandrungi oleh masyarakat di perkotaan.

Nah, itulah beberapa keunggulan dari sistem hidroponik yang tdak dimiliki oleh penanaman konvensional.

Bagaimana, apakah kamu juga tertarik untuk bercocok tanam hidroponik dirumah?

Scroll to Top